'Jika kebenaran harus tunduk kepada hawa nafsu mereka, niscaya rusaklah seluruh langit dan bumi
serta orang-orang yang ada di dalamnya'
(QS Al-Mukminun : 31)

Thursday, January 14, 2010

Hati-hati, Daging Broiler Impor

Senin, 24 November 2008, 06:53 WIB

Pinsar (Pusat Informasi dan Pemasaran) Unggas Nasional mempertanyakan kehalalan broiler yang diperdagangkan di Pasar Rakyat Ramadhan 1419 H, 9-11 Januari lalu. Pertanyaan Pinsar berkait dengan keluhan sejumlah pengunjung yang menanyakan tentang paha broiler (leg quarter), salah satu produk yang dijual murah di arena tersebut.
Menurut siaran pers Pinsar Unggas yang ditandatangani ketua umumnya Karyoto, paha broiler tersebut konon didatangkan dari AS. ''Kemungkinan lewat Singapura terlebih dahulu,'' tulisnya.
Berdasar pantauan Pinsar Unggas, daging broiler yang semuanya paha utuh itu diimpor oleh sebuah perusahaan perunggasan dari Surabaya dan dipasarkan secara perdana di arena pasar murah tersebut. ''Informasinya, pada tahap awal didatangkan sekitar 18 ton (satu kontainer) dan akan disusul dua kontainer lagi (30 ton) dalam bulan Januari ini,'' lanjut Karyoto.
Ia pun menerangkan di AS, daging paha broiler atau yang dikelompokkan sebagai dark meat merupakan sisa pemotongan, karena memang tidak disukai. Biasanya AS mengekspor ke Rusia. Namun, karena Rusia sedang dilanda krisis ekonomi yang parah, ekspor itu dialihkan ke negara lain dan dijual dengan harga sangat murah. Di pasar AS harga satu pound paha broiler adalah 20 sen dolar AS atau sekitar 3385/kg.
''Meskipun di Jakarta, potongan-potongan paha broiler tersebut dijual dengan harga murah --sekitar Rp 8000/kg, namun yang perlu dipertanyakan adalah kualitas dan kehalalan daging tersebut,'' tanya Karyoto.
Tentang kualitas daging, Pinsar Unggas menyebut sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Ditjen Peternakan Deptan RI yang telah memberikan rekomendasi kepada perusahaan pengimpor. Sementara, untuk urusan halal juga belum ada pernyataan resmi dari Majelis Ulama Indonesia ataupun Lembaga Konsumen (YLKI).
Karena itu, Pinsar Unggas mendesak pihak-pihak berwenang menjelaskan kepada masyarakat ihwal kualitas dan kehalalan daging broiler impor tersebut. rif/dokrep/Januari 1999

No comments: